Pengalaman Diet Mayo

Whoop-whoop! Setelah sekian lama berwacana untuk diet karena berat badan yang naik tidak tanggung-tanggung sejak pulang dari US (bayangkan, naik 5 kilo saudara-saudara). 2 minggu di US seakan nggak pernah kekurangan makanan. Tiap hari digelonggong dengan makanan enak mulu (terima kasih Telkomsel!).

Pagi, selalu dapat kupon breakfast di hotel dengan beragam pilihan menu (yang sedihnya terbatas karena ada beberapa makanan yang nggak bisa kucoba). Awal-awal breakfast masih norak nyoba ini itu, di hari-hari terakhir udah eneg dengan menu yang nggak pernah ganti akhirnya sering cuma minum teh susu. Tapi, yah. Beberapa hari makan scrambled egg, kentang, buah-buahan, yoghurt, teh susu. Atau sereal. Di pagi hari. Hmm. Easy peasy lemon squeezy gendutnya.

Lalu siang hari yang mayoritas diisi beraktivitas di GSVlabs, selalu dapat lunch box yang isinya berbagai macam. Kadang Chinese food (yang porsinya, err, selalu jumbo), Japanese food (selalu tandas karena ENAK BANGET YA TUHAN), atau fast food. I love you Burget In-N-Out :’)

Malamnya, kegembulan yang hakiki. Variasi fast food (hotdog pinggir jalan, Subway, Burger King), makan di restoran (NAH INI BAHAYA), macam-macam lagi. Apalagi kalau jadwalnya jalan-jalan, beuh. Thailand food, Chinese food (lagi), makanan Indonesia (sampe dua kali ke restonya dengan mas mas bule yang menyapa, ‘mau air putih?’), SEAFOOD, all-u-can-eat (I can die in peace SF seafood is DAYMMM GEWD).

Ya sudah, begitulah. I’m not shook I gained 5 kilos. Tapi, BB nggak menyusut selama beberapa bulan and it worries me. Sudah berapa orang ya yang bilang ‘ko tambah endu…’ yang selalu kupotong ‘yha memang naw can u shut up? ikr’. Indonesian people, seakan ngomongin BB adalah hal terpenting sedunia, basa-basi paling menyenangkan setelah beberapa lama ga ketemu temen. Meh.

Akhirnya, jumping to the bandwagon, nyobain katering diet mayo karena mau masak sendiri sepertinya susah dilakukan dengan kondisi lagi tinggal di kos-kosan yang dapur bersama. Mau berlama-lama di dapur nggak enak, soalnya serumah sama ibu kos dan yhaaa, dapur sering dipake dong buat masak keluarganya? 😦 malah curcol. Dan nemu katering diet mayo yang ~tampak meyakinkan~ dan harganya lebih murah dibandingkan yang lain. 300 ribu rupiah untuk 7 hari diet mayo, dapat paket makan siang dan makan malam. Kalau dihitung-hitung, satu hari 42 ribu, berarti sekali makan 21 ribu. Yah, mirip-mirip budget makanku sehari lah. Nggak ada salahnya dicoba.

  1. Menu Diet Hari Pertama! I was so excited to start this diet until I see what’s in the box. Untuk makan siang, dapat 1 lunch box berisi bihun + telur orak arik dan sosis yang dikit banget, satu butir kentang rebus, kacang panjang rebus, selada. Eww, it was awful. As expected, I didn’t finish the lettuce and long beans. Dan dapat makan malam berupa 3 butir kentang rebus, 1 buah jambu biji, dan 1 botol Yakult. Let’s see how long I can bear with the tasteless food. 😦
  2. Menu Diet Hari Kedua! Surprise, surprise~ makan siang hari ini ~lumayan~ enak dan berasa. Ada telur rebus, tempe rebus (???), selada, kubis rebus, dan 1 potong ubi. Aku nggak tau sih ubinya itu ubi apa, yang jelas aku belum pernah makan. Mungkin ubi manis kali ya, karena rasanya manis (???) Untuk makan malam, dapat 2 potong ubi gede-gede, apel merah, dan satu kotak sari kacang hijau. Mmhm.
  3. Menu Diet Hari Ketiga! Hari ini menunya juga enak. Ada ayam kukus berbumbu entah apa, selada, tauge rebus yang banyak banget, dan pisang kepok kukus 1 potong untuk karbonya. Makan malam dapat pisang kepok kukus utuh, susu low fat, dan jeruk. Tapi karena hari ini diculik F buat mancing dan jajan di bazaar, akhirnya menu diet malam nggak kemakan dan cheating satu ekor ikan panggang (kecil banget kok wkwk) beberapa jenis jajan buat menghilangkan craving (walaupun dikit, pembelaan diri), jangan ditiru yaa! :”
  4. Menu Diet Hari Keempat! Hari ini menunya rada eneg karena lauknya jamur + telur dikit yang kayak nggak matang gitu masi lembek, jagung rebus, selada, dan buncis rebus. Malamnya makan pear 1/2 buah (karena pearnya pahit, sad), sari asam 1 kotak, dan jagung tapi ga kemakan karena bau (lupa dikeluarin dari plastik waktu masih panas). Akhirnya cheating minum milo 1 kotak kecil buat pengganti karbo, haha.
  5. Menu Diet Hari Kelima! Hari ini menu diet terakhir (karena besoknya libur Idul Adha) dan aku bakal pulkam (yang sangat rawan cheating, ya sudahlah). Dapat singkong rebus, wortel kukus, udang kukus yang lumayan enak, selada, belimbing. Malamnya dapat singkong yang sama, yakult, dan belimbing. Semangat diet mulai menurun dan karena ngga doyan singkong, akhirnya ngga kemakan sama sekali singkongnya. F akhirnya ngajak makan sate ayam hahaha cheating lagi dehhh~ walaupun nasinya dikurangin tetep aja :”

Karena Idul Adha dan pulkam, akhirnya diet ditunda beberapa hari dan you know, di rumah aku berusaha sebisa mungkin buat nggak over eating. Godaan makanan rumah memang paling berasa, dan aku nggak terlalu membatasi diri kayak di Surabaya sih, tapi berusaha menyeimbangkan makanan dan makan karbo sesedikit mungkin. Selama lima hari diet, lumayan sih turun 2 kg (sebelum cheating menyerang). Tapi benar-benar harus effort dan nggak bisa icip sana sini. Kebaya wisuda pun akhirnya kegedean di bahu dan pinggang (hahaha) dan masih contemplating apakah dikecilin atau enggak.

 

 

 

Leave a comment